KamiPerusahaan Training P3K Bersertifikasi. Hubungi 4LifeIndonesia 08222 505 4488 / 0812 8205 4623 / 0251 857 1260, PROFESIONAL & BERPENGALAMAN. dan Udara (Oksigen / 02) yang berada dalam konsentrasi yang seimbang / memenuhi syarat. Konsentrasi adalah perbandingan antara volume uap nakar dan udara. Faktor-faktor Penyebab Kebakaran
Prinsip P3K diantaranya ialah sebagai berikut ini Bertindak cepat, tepat dan hati-hatiPandai melihat situasi yang sebaik-baiknyaSikap tenang yang dimana hal ini dilakukan dengan tidak panik, tindakan yang harus dilakukan tidak tergesa-gesa dengan memperhatikan si korban, lakukan dengan secara hati-hatiPerhatikan pernapasan si korban, korban kecelakaan atau bahaya apapun perlu perhatian tentang pernapasan si korban misalnya seperti napas yang tersengal-sengal, napas terganggu, atau pernapasan terhentiHentikan pendarahan, hentikan pendarahan apabila pendarahan terjadi, karena apabila tidak segera dilakukan akan menimbulkan kematianPembahasanP3K ialah merupakan sebuah tindakan dalam memberikan pertolongan sementara kepada seseorang yang sakit mendadak atau kecelakaan sebelum ditolong oleh doktor. Pentingnya P3K diantaranya ialah sebagai berikut ini Untuk mencegah bahaya maut yang sekiranya masih dapat dihindariUntuk memberikan ketenangan atau mengurangi perasaan takut dan gelisahUntuk mencegah terjadinya cacat, danUntuk mencegah mengurangi bahaya akibat kecelakaanserta adapun tujuan dari P3K diantaranya ialah sebagai berikut ini Untuk melatih seseorang dalam menangani kecelakaan dengan tepat dan cepatUntuk mencegah terjadinya kerusakan atau kecelakaan tambahan dikarenakan pertolongan yang tidak tepatMemberi pertolongan pada kecelakaan atau penyakit yang datangnya mendadak, sertaPertolongan yang tepat dan cepat sangat diharapkan untuk menyelamatkan jiwa seseorangPelajari lebih lanjut 1. Materi tentang Apakah makna p3k? mohon dijelaskan tujuan p3k tersebut? Detil jawaban Kelas 5Mapel PenjaskesBab Bab 6 - Aktivitas Permainan dan Olahraga 2Kode Kunci tujuan p3k. prinsip p3k, pentingnya p3k
34 Yang tidak termasuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama berikut ini adalah a. Hentikan pendarahan b. Cegah infeksi c. Cegah dan atasi shock d. Pergi ke dokter bila korban telah sadar Jawaban : d 35. Salah satu prinsip atau sikap ketika melakukan usaha pertolongan pertama pada kecelakaan adalah. a.
Pengertian P3K Istilah P3K merupakan kependekan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, merupakan standar nasional mengenai tindakan sebelum penanganan medis yang diakui oleh dunia internasional. P3K adalah Tindakan awal yang diberikan pada korban cedera atau penyakit mendadak,yang dilakukan sebelum korban tersebut mendapatkan pertolongan medis. Pertolongan pertama ini harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak, dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan. Tujuan P3K Tidakan P3K ini bertujuan untuk Menjaga agar penderita tetap bertahan hidup Menjaga agar kondisi penderita tidak bertambah parah Mempercepat penyembuhan. Peralatan P3K Peralatan dasar yang dibutuhkan diantaranya adalah Kasa steril terbungkus Perban lebar 5 cm Perban lebar 7,5 cm Plester lebar 1,25 cm Plester cepat Kapas 25 gram Perban segitiga/mettela Gunting Peniti Sarung tangan sekali pakai Masker Povidon Iodin 60 ml Alkohol 70% Buku panduan P3K umum Buku Catatan Daftar isi kotak Bidai Dasar-dasar Tindakan P3K Hal-hal berikut adalah tindakan dasar pada penanganan P3K Jangan panik, segera meminta bantuan. Perhatikan jalan nafas dan pernafasan korban Periksa denyut nadi dan hentikan perdarahan Perhatikan tanda-tanda syok Jangan memindahkan korban secara terburu-buru Jenis-jenis Kasus pada P3K Pingsan Pendarahan Syok Cedera Jaringan Lunak atau Luka Kemasukan benda asing di mata Keracunan Gas Cedera Alat Gerak Resusitasi jantung dan paru RJP Berikut adalah penjelasan pengertian dan penanganan sesuai dengan jenis-jenis Kasus pada P3K secara mendetail Pingsan Penanganan korban pingsan bisa dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut Baringkan penderita dengan posisi kepala berada lebih rendah dari posisi kaki. Pastikan saluran pernapasannya bebas dan pernapasan normal, berikan cairan perangsang seperti cologne diatas hidungnya. Longgarkan pakaian yang membuat badan tertekan, seperti sabuk, sepatu, pakaian atau kaos kaki. Bila korban sudah sadar, berilah minuman hangat atau air gula. Jika dalam waktu 10 menit belum juga sadar, panggil ambulans atau bawa penderita ke rumah sakit secepat Pendarahan Perdarahan bisa terjadi sebagai akibat dari rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh trauma atau penyakit. Klasifikasi sumber perdarahan atau golongan perdarahan Perdarahan Arteri Perdarahan Vena Perdarahan Tepi Jenis Perdarahan Ada 2 jenis pendarahan yaitu Perdarahan Luar, adalah perdarahan yang tampak atau terlihat jelas keluar dan berasal dari luka yang terbuka. Perdarahan Dalam, biasanya tidak terlihat dan kulit tampak rusak, kadang-kadang terlihat dibawah permukaan Kulit berupa memar. Penanganan Perdarahan Perdarahan yang parah harus segera dihentikan, dalam kasus ini kesampingkan dulu kondisi kebersihannya karena tindakan cepat adalah mutlak diperlukan. Berikut tahapannya Baringkan korban untuk mencegahjatuh pingsan, naikkan bagian yang terluka. Tekanlah luka dengan kain bersih, tekan terus selama 10 menit. Letakkan kain bersih atau kassa pada luka, kemudian balut luka dengan erat dan jangan biarkan luka menganga terbuka tanpa penanganan. Tambahkan pembalut baru di atas yang lama, bila pendarahan belum juga terhenti ulangi Lakukan tindakan pencegahan shock bila perlu. Minta pertolongan dokter dan ambulan secepatnya. Perdarahan di kulit kepala Kepala memiliki sangat banyak pembuluh darah, sehingga jika terjadi luka maka darah yang keluar akan terlihat lebih banyak. Luka pada kepala mungkin juga merupakan sebagian cidera yang lebih berat, misalnya pada tulang tengkorak. Tindakan yang disarankan bisa dilakukan pada kasus ini Tekan langsung luka dengan perban atau kain bersih Balut daerah luka, bila masih berdarah tambah balutannya Korban yang sadar dibaringkan dengan kepala dan bahu ditinggikan Bawa ke rumah sakit Pendarahan Dalam Jika ada pendarahan dalam kepala atau di curigai ada pendarahan dalam kepala, maka lakukan tahapan tindakan berikut Baringkan dan istirahatkan korban Buka jalan nafas dan pertahankan Perawatan syok atau mengenali adanya tanda-tanda syok Observasi pernafasan dan denyut nadi Jangan memberikan makan dan minum Rawat cidera lainya jika ada Rujuk keklinik Syok Pengertian Syok adalah kondisi yang terjadi dimana Sistem peredaran darah atau Sirkulasi darah gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital didalam tubuh. Penyebab terjadinya Syok antara lain adalah Kegagalan jantung dalam memompa darah Terjadi kehilangan darah dalam jumlah besar Pelebaran pembuluh darah yang luas Kekurangan cairan tubuh Tanda-tanda terjadi syok adalah Pernafasan cepat dan dangkal Nadi Cepat dan lemah Kulit Pucat,dingin & lembab Wajah Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga Mata Pandangan hampa, pupil melebar Gejala terjadinya syok adalah Mual & mungkin muntah Haus Lemah Pusing Gelisah Penanganan syok Periksa pernapasannya, bila tidak bernapas maka lakukan resusitasi Periksa apakah tenggorokannya tersumbat dengan cara buka mulutnya, tarik rahangnya dan kebelakangkan kepalanya. Lalu atur tubuhnya dengan posisi sebelah sisi kepalanya lebih rendah letaknya. Hentikan perdarahan Periksa kemungkinan adanya keretakan tulang atau patah tulang Baringkan penderita dalam posisi yang aman, jangan mencoba memberi minum penderita yang tidak sadarkan diri. Rujuk keklinik atau rumah sakit Cedera Jaringan Lunak atau Luka Adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit,otot, saraf atau pembuluh darah sebagai akibat dari suatu trauma. Klasifikasi luka Ada 2 klasifikasi dari luka yaitu Luka Terbuka Luka Tertutup Jenis luka terbuka ada 5 yaitu Luka Lecet Luka sayat Luka Robek Luka Tusuk Luka potong Amputasi Tata cara penanganan bagi korban luka adalah Untuk mengurangi resiko infeksi, cucilah tangan sebersih mungkin sebelum merawat luka korban. Bersihkan bagian luka dan sekitar dengan air bersih atau mineral atau air mengalir. Untuk menghindari kontaminasi, arah pencucian luka harus menjauhi luka dan bukan ke arah luka. Tutuplah luka dengan kassa steril atau kain bersih dan berilah plester. Tata cara penanganan bagi korban Luka Bakar Perhatikan keadaan umum korban Lakukan pendinginan, dengan cara melalui tahapan nomer 3 hingga 5 berikut Membuka pakaian korban, lalu merendamnya dalam air dengan temperatur sekitar 20- 30°C atau air mengalir selama 20 – 30 menit. Untuk bagian wajah dilakukan kompres saja. Bila disebabkan oleh zat kimia, gunakan cairan NaCl atau Revanol untuk mengkompres luka. Pendinginan ini tidak akan berguna lagi untuk luka bakar yang sudah terjadi lebih dari 1 jam. Mencegah infeksi, dengan cara melalui tahapan nomer 7 hingga 9 berikut Luka ditutup dengan perban atau kain bersih yang kering dan tak dapat melekat pada luka. Penderita dikerudungi kain bersih apabila luka didaerah muka. Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, minyak, kecap, atau minyak tanah. Kemasukan benda asing di mata Penangan P3K pada korban kemasukan benda asing di mata, dilakukan melalui langkah-langkah sebagaimana berikut Mencegah korban untuk menggosok-gosok matanya. Arahkan korban agar duduk ditempat yang terang. Bila benda asing berada di bola mata bagian yang putih, cobalah ambil benda asing menggunakan kassa yang basah, namun bila tidak berhasil jangan diulangi tetapi bawa segera ke klinik atau dokter. Bila benda asing berada di bola mata yang hitam atau iris mata, langsung tutup mata dengan kassa dan bawa korban ke klinik atau dokter. Cara mengeluarkan benda asing yang berada di kelopak mata bawah Tarik- kelopak mata perlahan-lahan ke bawah dengan dua jari Penderita menatap ke depan Cara mengeluarkan benda asing yang berada di kelopak mata atas Tarik kelopak mata perlahan-lahan ke atas dengan ibu jari penderita menatap ke bawah Penanganan Trauma Mata Karena Bahan Kimia Bahan kimia digolongkan menjadi 2 sifat yaitu asam dan basa. Sifat asam maupun basa adalah sama berbahayanya, namun basa lebih merusak, korban biasanya akan merasa sangat kesakitan. Contoh bahan-bahan bersifat asam, misalnya Asam Acetat, Acetil Anhidirid, Asam Laktat, Asam Nitrat, Asam Fosfat, dan lainnya. Contoh bahan-bahan bersifat basa, misalnya Natrium Hidroksida, Amoniak, Kalium Hidroksida. Tata cara penanganannya adalah Lakukan irigasi mata atau pencucian mata dengan air yang ada atau larutan garam fisiologis NaCl 0,9% pada mata yang terkena sekurang-kurangnya 15 menit. Secepatnya di bawa ke Dokter. Keracunan Gas Di antara berbagai gas beracun yang terpenting dan yang sering terdapat di area produksi perusahaan manufaktur adalah gas CO dan CO2. Gas CO Karbon Monoksida Setiap pembakaran sesungguhnya cenderung menghasilkan gas ini, contohnya Gas buang kendaraan bermotor, asap kebakaran, dll. Akibat Sakit kepala, mual, muntah, sesak nafas, kulit kebiruan, dan gangguan kesadaran atau dengan cepat dapat menyebabkan tidak sadar. Gas CO2 Karbon Dioksida Gas CO2 dalam kadar tinggi dapat mengganggu kesehatan. Gas CO2 cenderung menumpuk dalam jumlah yang berbahaya dalam ruang tertutup, contohnya tambang galian, sumur dan ruang kedap udara tangki bawah tanah Akibat Sesak nafas, sakit kepala, pusing dengan cepat dapat menyebabkan tidak sadar. Penanganan terhadap korban Keracunan Gas adalah Keluarkan korban dari tempat yang berbahaya dan dibawa ke tempat berudara segar Jika korban tidak sadar, periksa bagian pernafasan, nadi, kemudian baringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Segera bawa ke RS Tujuannya adalah memulihkan pernafasan dan memperoleh perawatan medis dengan segera. Jangan coba-coba memasuki ruangan dengan asap atau gas tanpa alat pengaman yang baik dan tanpa mengetahui jalan keluar yang cepat. Cedera Alat Gerak Secara umum cedera pada alat gerak dapat berupa Patah tulang Cedera sendi atau dislokasi Terkilir otot atau Strain Terkilir sendi atau Sprain Patah Tulang Adalah terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau hanya sebagian saja. Penyebabnya adalah terjadinya gaya yang melampaui batas elastisitas jaringan tulang sehingga jaringan tulang rusak. Cedera dapat terjadi karena berbagai gaya yang menimbulkannya seperti Gaya langsung Gaya tidak langsung Gaya puntir Tanda Dan Gejala Terjadi perubahan bentuk Daerah yang patah nyeri & kaku saat ditekan Bengkak disertai memar Terjadi gangguan fungsi gerak Terdengar suara berderik Mungkin terlihat bagian yang patah Jenis Patah Tulang Patah Tulang tertutup Patah Tulang terbuka Penanganan terhadap korban Katakan agar korban jangan banyak bergerak Hentikan perdarahan, jaga lapangnya jalan nafas Rawat luka tanpa membuat bagian yang patah ikut bergerak Pasang bidai atau spalk Bila tidak ada bidai, untuk sementara anggota gerak yang patah dibebat atau diikatkan keanggota gerak yang sehat atau tidak patah. Untuk patah tulang belakang, korban dibaringkan diatas permukaan yang keras. Kemudian berikan bantalan dibawah pinggangnya. Penanganan patah tulang lengan atas Letakkan lengan bawah di dada, telapak tangan menghadap keluar Pasang bidai Ikat diatas dan dibawah tulang yg patah Lengan bawah digendong Jika siku patah, tangan jangan dilipat, bidai lurus ke bawah Rujuk ke fasilitas kesehatan. Patah tulang lengan bawah Letakkan lengan pada dada Pasang bidai dari siku ke tangan Ikat di atas & dibawah tulang yg patah Lengan di gendong Rujuk ke fasilitas kesehatan. Patah tulang tungkai kaki dan paha Sejajarkan kedua tungkai kaki, lalu disatukan. Selipkan bantalan lunak diantara kedua belah kaki. Balut dalam bentuk angka delapan melingkari kedua kaki. Balut pada kedua lutut dan pahanya. Balut tepat dibagian bawah bagian yang patah. Bawa ke klinik atau pelayanan kesehatan terdekat. Penanganan dislokasi atau Terkilir Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, lalu istirahatkan bagian yang cedera. Posisikan daerah yang cedera lebih tinggi. Beri kompres dingin maksimum selama 30 menit, ulangi setiap jam bila perlu. Balut, tekan dan tetap tinggikan. Bila ragu, rawat sebagai patah tulang. Rujuk ke fasilitas kesehatan. Pembidaian Pengertian pembidaian adalah upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan atau imobilisasi bagian yang cedera. Tujuan Mencegah pergerakan Mengurangi terjadinya cedera baru Mengistirahatkan anggota yang patah mengurangi rasa nyeri Mempercepat penyembuhan Macam-macam bidai Bidai keras Bidai Traksi Bidai improvisasi Gendongan / belat & bebat Ketentuan umum pembidaian Membidai dengan alat atau cara apapun ada ketentuan yang berlaku pada semua pembidaian. Sedapat mungkin informasikan rencana tindakan kepada penderita Paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan di daerah patah atau di bagian distal. Nilai GSS gerakan-sensasi-sirkulasi atau PSM kondisi awal Siapkan alat-alat lengkap Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera, upayakan membidai dalam posisi ketika ditemukan. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah, ukur bidai pada anggota badan yang sehat Bila cedera pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut, upayakan juga membidai sendi distalnya. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan. Isilah bagian yang kosong antara tubuh dan bidai dengan bahan pelapis. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan pula terlalu longgar. Jumlah ikatan harus cukup, dimulai dari sendi yang banyak bergerak kemudian sendi atas dari tulang yang patah. Setelah selesai pembidaian, dilakukan pemeriksaan gerakan-sensasi-sirkulasi GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama. Jangan membidai secara berlebihan Resusitasi jantung dan paru RJP Pengenalan henti jantung Henti jantung adalah gambaran klinis dari suatu kegagalan sirkulasi yang datangnya tiba-tiba pada penderita. Kegagalan sirkulasi tersebut diketahui apabila terdapat semua tanda sebagai berikut Hilangnya kesadaran Henti napas Tidak teraba denyut nadi pembuluh darah besar misalnya denyut nadi karotis. Pucat Jika denyut nadi pada karotis tidak teraba, ini merupakan suatu tanda yang paling penting dan ini menunjukkan tidak ada detak jantung. Maka, lakukan pemijatan jantung bila penderita menunjukan tanda-tanda di atas. Cara Pemijatan Jantung Penolong di samping penderita Dengan kedua telapak tangan ditumpuk di daerah + 2 jari di atas ujung bawah tulang dada, kemudian lakukan penekanan. Penekanan dilakukan dengan kedua lengan lurus dan memakai berat badan. Tulang dada ditekan 4-5 cm ke dalam, lalu tahan setengah detik lalu lepaskan dengan cepat, posisi lengan tetap lurus dan menempel pada tulang dada. Penekanan harus cukup kuat sehingga menimbulkan denyut nadi buatan. Lakukan dengan frekuensi 60-80 kali per menit. Tiap 2 menit, lakukan pemeriksaan apakah ada denyut nadi spontan. Pupil yang mengecil dan reflek cahaya yang membaik menandakan bahwa resutasi yang dilakukan cukup efektif, resusitasi dianggap berhasil bila timbul denyut nadi spontan. Teknik evakuasi korban Adalah upaya pemindahan korban dari lokasi kejadian yang berbahaya ketempat yang lebih aman. Aturan umum evakuasi Perhatikan kondisi korban,apakah mengalami cedera atau trauma. Bila mungkin, terangkan kepada korban apa yang akan dilakukan. Jangan pindahkan korban sendirian, jika ada bantuan yang tersedia. Jika beberapa orang melakukan tinfakan, pilih 1 orang untuk menjadi komando. Angkat dan bawa korban dengan benar. Jangan abaikan keselamatan penolong sendiri juga. Aturan dalam mengangkat dan menurunkan korban Tempatkan posisi kaki senyaman mungkin, posisikan salah satu kaki kedepan guna menjaga keseimbangan. Tegakkan badan dan tekukkan lutut. Pegang korban dan pegang dengan seluruh jari tangan. Usahakan badan korban yang diangkat posisinya dekat dengan penolong. Jika kehilangan keseimbangan atau pegangan, letakan korban dan atur kembali posisinya lalu angkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan bila membawa korban dengan tandu Tandu diperiksa dari kerusakan Korban tidak sadar yang dibawa ketempat jauh, sebaiknya selalu diikat. Satu orang penolong memberikan komando untuk setiap gerakan. Kaki korban selalu didepan kecuali pada keadaan – Korban cidera tungkai berat menuruni tangga atau turun ditempat miring – Korban Hipotermia, menuruni tangga atau turun ditempat miring – Korban dengan stroke atau kompresi otak, posisi kepala harus lebih tinggi dari kaki Cara mengangkat korban dengan tandu Langkah langkah dalam mengangkat tandu Seorang pengangkat berdiri pada keempat ujung tandu, jika ada 3 orang maka dibagi menjadi 2 orang dekat kepala, 1 pada kaki Semua pengangkat jongkok dan memegang tandu, lalu bangkit serentak dan berdiri mengikuti aba-aba. Aba-aba berikutnya, semua pengangkat melangkah dengan langkah pendek. Aba-aba berikutnya langkah berhenti,lalu jongkok dan letakan korban dengan hati-hati. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkat korban dengan tandu Mengangkat dan menurunkan korban tidak boleh salah, baik korban maupun anda sendiri Pengangkat harus selalu menggunakan otot paha, pinggul dan bahu dengan mengikuti peraturan berikut – Tempatkan posisi kaki pengangkat senyaman mungkin – Salah satu kaki agak kedepan, untuk menjaga keseimbangan – Tegakkan badan dan lekukan lutut pengangkat – Usahakan berat korban yang anda angkat dekat dengan pengangkat – Bila kehilangan keseimbangan, rendahkan korban dan aturlah posisi pengangkat atau pegangannya lalu angkat dengan aba-aba. Demikian artikel mengenai P3K dari jika ada masukan silahkan untuk disampaikan melalui kolom komentar. Referensi Baca artikel lain Pemahaman K3 – Keselamatan dan Kesehatan Kerja Standar ISO 45001 Health and Safety
Berikutpenjelasan berkaitan dengan istilah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam dunia kesehatan : 1. Pengertian Promotif. Istilah promotif diartikan sebagai "peningkatan", hal tersebut tidak terlepas dari asal mula digunakannya istilah promotif itu sendiri. Promotif atau promosi kesehatan merupakan terjemahan dari bahasa
Post Views 271Prinsip Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan P3KOleh Muhyidin, SKMDefinisi Pertolongan Pertama yaitu penilaian dan tindakan yang diberikan kepada korban kecelakaan atau kesakitan yang akut dan dilakukan oleh orang sekitar atau oleh korban tanpa peralatan medis atau Penolong yaitu seseorang dengan latihan formal dalam pertolongan pertama, perawatan darurat atau kedokteran yang memberikan pertolongan P3KMempertahankan hidupMencegah agar keadaan penderita tidak jatuh ke kondisi yang lebih kritisMembantu mempercepat proses penyembuhanTidak ada kesempatan untuk hidup jika bantuan hidaup dasar terlambat lebih dari 10 menit. Ingat!! Waktu emas golden period hanya 4 jawab PenolongDapat menilai keadaan penderitaMengidentifikasi kondisi kecelakaan yang dialami penderitaMemberikan pertolongan pengobatan dengan cepat dan tepat serta kasus-kasus mana yang memiliki luka lebih parah dan yang lebih membutuhkan perhatian dibandingkan dengan yang lainMengatur evakuasi penderita dengan tidak mengulur waktu menurut seriusnya keadaan penderitaMelaporkan kejadian yang dialami oleh si penderita kepada dokter atau perawat yang menangani selanjutnyaApa yang perlu dilakukan oleh Penolong?Untuk memudahkan, ingatlah prinsip DRABC Danger, Response, Airway, Breathing, Circulation1. Amankan tempat kejadian Danger.Nilai lokasi di mana korban berada, apakah ada bahaya yang potensial masih mengancam ?Penolong wajib menjaga keselamatan dirinya dan orang sekitar agar tidak menjadi korban terdapat bahan kimia di lokasi kejadian, perhatikan bahan berbahaya yang terlibat dan symbol bahaya kimia yang mungkin terjadi akibat kebocoran bahan berbahaya atau terlepasnya uap toksik. Jangan memberi pertolongan kecuali yakin tidak akan mengalami kontak dengan bahan berbahaya. Usahakan orang sekitar menjauh dari tempat kejadian mengingat uap berbahaya dapat terlepas dan bergerak cukup jauh. Berdiri melawan arah angin dari tempat kejadian untuk memastikan bahwa setiap uap tertiup menjauh dari penolongTanda bahaya kimia pada kendaraan memperingatkan bahwa kendaraan sedang membawa bahan berbahaya. Jika meragukan keselamatan sendiri atau tandanya, jagalah jarak terutama jika terjadi kebocoran, atau jika melihat huruf “E” lihat bawah kiri. Kode informasi yang ada dimengerti oeh petugas emergensi, jadi buat catatan mengenai kode tersebut dan berikan sewaktu minta pertolongan melalui awal yang perlu dilakukanPengenalan masalah gawat daruratMekanisme kecelakaan/kejadianLokasiBahayaAlat pelindung diriBantuan –> ERT, Security, EMS clinic, orang sekitarJumlah Korban –> Multiple & Mass Casualty –> START Simple Triage And Rapid treatmentAmankan tempat kejadian kecelakaan lalu lintasPada kondisi bahaya kebakaran, cobalah berpikir dan bertindak cepat. Pada kebakaran asap yang timbul dan terhirup akan membuat kesadaran menurun! Tinggalkan ruangan segera. Tutup pintu yang dilewati, Jalan cepat bukan berlari, hindari ruang penuh asap, jika harus melewati ruang berasap usahakan sedekat mungkin dgn lantai, aktifkan alarm jika ada, buka jendela yang mencegah infeksi silang/penularan penyakit, lakukanlahCuti tangan dan pakailah sarung tangan jika memungkinkan. Terutama untuk menangani korban yang mengeluarkan cairan tubuh seperti darah dan cairan tubuh alat khusus untuk melakukan RJP / CPR Cardiopulmonary Resuscitation terutama saat memberikan nafas buatan sehingga mulut anda dan mulut korban tidak bersentuhan Nilai & Periksa Keadaan Korban ResponseSetelah penolong memeriksa lingkungan sekitar aman, penolong harus memeriksa respon korban. Untuk memeriksa respon, tepuk bahu korban, dan tanyakan “apakah kamu baik-baik saja ?”Jika korban memberi respon tetapi terluka atau membutuhkan bantuan medis, tinggalkan korban untuk menelpon minta bantuan medis. Kemudian kembali secepatnya dan memeriksa kembali keadaan seorang penolong menemui seorang dewasa tidak memberi respon misalnya tidak bergerak atau memberi respon terhadap rangsangan, penolong harus mengaktifkan menghubungi kontak darurat lewat telepon atau media komunikasi lain, dan kembali ke korban untuk memberikan resusitasi jantung paru RJP dan melakukan defibrilasi jika ada 2 atau lebih penolong, satu penolong mulai langkah RJP sedangkan penolong ke-2 meminta bantuan emergency response team ERT untuk di perusahaan atau meminta bantuan medis terdekat jika di luar perusahaan.Ketika menelpon minta bantuan, penolong harus siap menjawab pertanyaan mengenailokasi,apa yang terjadi,jumlah dan kondisi korban, danjenis bantuan yang diberikan Pada kasus kebakaran, lakukan penilaian kebakaran yang sedang terjadi denganNilai besarnya api, apakah bisa diatasi sendiri atau perlu bantuan?Apakah ada alat pemadam api?Jika api tak bisa padam dalam 30 detik segera tinggalkan ruang atau keadaan terbakar tidak boleh berlari!Korban yang terbakar segera baringkan ke lantai dan bungkus dengan kain yang tebal. Gulingkan perlahan di lantai hingga api kasus trauma karena tersengat listrik voltase tinggiBiasanya fatal. Korban akan terlempar karena kontraksi otot mendadak, tak sadar dan menderita luka bakar mendekati lokasi karena tegangan listrik dapat “melompat” hingga sejauh 18 sumber listrik diputus baru dekati lokasi kecelakaan. Insulator seperti kayu kering atau kain bisa tak berfungsi karena tingginya tegangan. Pada kasus trauma karena tersengat listrik voltase rendahPenting!! Jangan langsung memegang korban yang sedang tersengat listrik !!Matikan sumber arus listrik. Jika tak bisa, berdiri diatas insulator, bisa berupa buku atau kertas koran yg tebal dan gunakan tangkai sapu untuk menjauhkan korban dari sumber arus listrik atau luka bakar yang terjadi !Amankan sumber listrik3. Beri bantuan hidup dasar Airway-Breathing-CirculationUntuk memberikan bantuan hidup dasar lakukanlah metode ABC di bawah inia. Airway jalan nafas“cek dan bersihkan/amankan jalan nafas”Head Tilt Chin Lift tengadahkan kepala korban dan angkat dagu korbanBersihkan/amankan dari sumbatanb. Breathing pernafasan“cek nafas korban selama < 10 detik”Lihat naik turunnya dadaDengarkan suara nafasRasakan hembusan nafasJika korban bernafas normal, cari apakah ada luka-luka lain/perdarahan hebat. Lakukan survey kedua dan jika normal lakukan recovery position posisi pemulihanApabila korban tidak bernafas/nafas tidak normal, lakukan Circulation sirkulasi“Peredaran Darah”Bila korban bernafas, cek dan segera hentikan perdarahan hebatBila korban tidak bernafas, lakukan CPR dengan 30 kali tekan dada dan 2 kali pemberian nafas 302.Cara melakukan CPRPosisi korban terlentang diatas permukaan keras dan datarLokasi penekanan 1 tumit tangan diletakkan tepat ditengah dada korban, sementara satu tangan lagi tekanan 4 – 5 cm kedalam atau 1/3 tebal dadaKecepatan 100 x/per menitRasio 30 x penekanan dada & 2 x nafas efektif / CPR tidak boleh berhenti kecualiKorban menunjukkan nafas normalBantuan medis dengan peralatannya datang dan mengambil alihPenolong letih dan tidak sanggup melanjutkan RJP yang efektif4. Lakukan Posisi Pemulihan recovery positionLepaskan kacamata dan barang-barang berbahayaBerlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki korban dalam keadaan lurusLetakkan lengan korban yang terdekat dengan anda dalam posisi terbuka, dengan siku tertekuk serta telapak tangan menghadap ke atasAngkat lengan korban yang jauh dari anda melintang dada, dan tahan punggung telapak tangan pada pipi korban sisi terdekat dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh di atas lutut dan tarik ke atas dengan telapak kaki tetap di tangan korban menekan pipi, tarik tungkai terjauh dan gulingkan korban ke arah anda sehingga korban berbaring pada sisi tubuhnyaAtur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk pada sudut yang sesuaiDongakkan leher untuk memastikan jalan napas tetap terbukaAtur posisi telapak tangan di bawah pipi bila perlu untuk menjaga kepala tetap terdongakPeriksa pernapasan secara teraturCara melakukan posisi pemulihanPosisi akhir pemulihan
Gurudiberikan otonomi yang luas dalam merencanakan dan menggunakan jenis dan teknik asesmen dengan mempertimbangkan: • Karakteristik mata pelajaran, • Karakteristik dan kemampuan peserta didik, • Capaian pembelajaran, • Tujuan pembelajaran • Sumber daya pendukung yang tersedia • Berfokus pada asesmen sumatif • Teaching to the test
Yang Termasuk Prinsip Dalam P3K,Kecuali? Bersikap Tenang Tidak Panik Memberikan Pertolongan Dengan Cepat Dan Tepat Tidak Membawa Korban Ke Rumah Sakit Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Tidak Membawa Korban Ke Rumah Sakit. Dilansir dari Ensiklopedia, yang termasuk prinsip dalam p3k,kecuali Tidak Membawa Korban Ke Rumah Sakit. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Bersikap Tenang adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Tidak Panik adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Memberikan Pertolongan Dengan Cepat Dan Tepat adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Tidak Membawa Korban Ke Rumah Sakit adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Tidak Membawa Korban Ke Rumah Sakit. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Berikutini termasuk kedalam prinsip pengawasan ketenagakerjaan, kecuali? Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan Fungsi Negara; Bekerjasama secara erat dengan pengusaha dan pekerja/buruh serta institusi lain seperti lembaga riset, perguruan tinggi; Berorientasi pada pendekatan pencegahan; Evalausi; Semua jawaban benar; Jawaban: D.
Yang termasuk prinsip P3K, kecuali.... * 10 pertolongan dengan cepat dan mmbawa ke Rumah Sakit​ adalah singkatan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Prinsip utamanya sebagai berikut 1. Bertindak cepat, tepat dan hati-hati2. Pandai melihat situasi yang sebaik-baiknya3. Sikap tenang yang dimana hal ini dilakukan dengan tidak panik,4. Perhatikan pernapasan si korban5. Hentikan pendarahanJadi, jawabannya adalah D, TETAPI jika P3K masih tetap tidak berhasil, maka ia harus dibawa ke rumah sakit terdekatSemoga membantu Dhavefunwithscience Info aja Jawaban ini bukan D, jika P3K masih tetap tidak berhasil, maka ia harus dibawa ke rumah sakit terdekatSemoga mengerti D
71 Assesment hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali: A. objektif B. adil C. kooperatif D. terpadu. 72. Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang: A. adil B. objektif C. valid D. sistematis. 73.
Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, seperti di rumah, jalan, sekolah, tempat, lapangan, kolam renang, tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Saat terjadi kecelakaan, korban dapat meninggal seketika, pingsan, luka berat, dan luka ringan. Bagi korban yang masih hidup, tentu memerlukan pertolongan secepatnya. Saat kondisi tersebut, peran P3K sangat dibutuhkan sebelum dokter datang. Bila pertolongan pertama tersebut dilakukan dengan benar, nyawa korban kecelakaan tersebut bisa tertolong. Sebaliknya, jika dilakukan secara sembarangan dan salah, justru bisa membahayakan korban hingga mengakibatkan kematian. Maka itu, penting mengetahui cara melakukan pertolongan pertama pada orang yang kecelakaan. Tujuan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah 1. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian – Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban. – Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru RJP kalau perlu. – Mencari dan mengatasi pendarahan. 2. Mencegah cacat yang lebih berat mencegah kondisi memburuk – Melakukan diagnosis. – Menangani korban dengan prioritas yang logis. – Memperhatikan kondisi atau keadaan penyakit yang tersembunyi. 3. Menunjang penyembuhan – Mengurangi rasa sakit dan rasa takut. – Mencegah infeksi. Merencanakan pertolongan medis dan transportasi korban dengan tepat. Tindakan-Tindakan dalam P3K Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam P3K 1. Panggil dokter secepat mungkin, bila dokter tak segera datang langsung antar korban segera ke rumah sakit. 2. Hentikan perdarahan. 3. Mencegah dan mengatasi syok atau gangguan keadaan umum yang lainnya. 4. Mencegah infeksi pada korban. Prinsip-Prinsip P3K Prinsip-prinsip atau sikap saat melakukan usaha pertolongan pertama pada kecelakaan, sebagai berikut 1. Bersikap tenang dan tidak panik. 2. Berikan pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat. 3. Sebelum mengetahui berat ringannya cedera yang dialami, jangan cepat-cepat memindahkan atau menggeser korban. 4. Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya, sebab dapat membuat korban menjadi panik. 5. Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya segera dibawa ke dokter, rumah sakit, atau Puskesmas untuk penanganan selanjutnya. artikel lainnya Previous post Dasar berenang yang baik Jumat, 10 Juni 2022 Next post Obat dan alat dasar dalam P3K Jumat, 10 Juni 2022
Dilansirdari Ensiklopedia, yang termasuk dalam tahap dalam menganalisis persoalan potensial yaitu, kecuali perumusan tujuan dan kriteria. Baca Juga Salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap perkembangan seni pertunjukan di daerah tertentu yang terkait dengan pewarisan nilai kultural, adalah sebagai berikut?
kvgo0TO. xh251ontiq.pages.dev/206xh251ontiq.pages.dev/11xh251ontiq.pages.dev/45xh251ontiq.pages.dev/337xh251ontiq.pages.dev/107xh251ontiq.pages.dev/131xh251ontiq.pages.dev/259xh251ontiq.pages.dev/188xh251ontiq.pages.dev/234
yang termasuk prinsip dalam p3k kecuali